Cukup 60 hari saja, Tuhan mengizinkan saya merasa sedikit bahagia. Selama 60 hari itu, Tuhan berikan saya cinta. Meski pada akhirnya cinta itu jadi cinta yang salah, cinta itu pernah ada, cinta itu pernah saya rasakan. Masih saya rasakan.
Pria itu mungkin pria yang selama ini selalu saya cari. Ia pria sempurna untuk saya. Ia bisa memahami saya, ia pun mau menghadapi saya dengan semua perubahan suasana hati saya. Mereka bilang, jika kamu tahu, kamu akan tahu. Saat itu, saya tahu. Saya tahu ia yang terbaik untuk saya.
Saya tahu jika keadaan memungkinkan, ia bisa membuat saya bahagia. Hidup kami akan tetap penuh warna dan cobaan, tapi saya mau melalui itu semua asal ia ada di sisi saya. Saya bersedia menghancurkan dinding keras pelindung hati saya, agar kami bisa bersama.
Meski sementara, selama 60 hari itu saya merasa saya wanita yang amat beruntung. Beruntung bisa merasakan cinta, beruntung bisa bersama pria seperti dia.
Kini saya harus mulai belajar melakukan hal yang mungkin sangat berat untuk dilakukan, ikhlas melihat dia bersama orang lain. Orang yang ia cinta, orang itu bukan saya. Satu hal yang paling saya inginkan saat ini adalah dapat memutar waktu. Kembali ke saat-saat itu. Saat-saat penuh cinta, 60 hari bersama cinta..
reblogged from suicidalsolitude.
No comments:
Post a Comment